URGENSI LITERASI MEDIA DIGITAL
Istilah literasi media diciptakan di mid-2004 untuk menggabungkan
literasi lainnya dengan visual (Ofcom, 2004). Ofcom mengatakan literasi adalah keterampilan
untuk mengakses, menganalisa, mengevaluasi dan sekaligus mengkomunikasikannya
dalam berbagai macam format. Lebih daripada itu adalah mampu mengenali dan
mengerti informasi secara komprehensif untuk mewujudkan cara berpikir kritis,
seperti tanya jawab, menganalisa dan mengevaluasi informasi itu. literasi media
adalah kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan sikap kritis masyarakat. Inti
dari literasi media adalah pemberdayaan masyarakat untuk kritis atas tayangan
media, terutama televisi. Definisi literasi media menurut James Potter, yang
menurut penulis paling memadai, yaitu: A set of perspectives that we actively
expose ourselves to the media to interpret the meaning of the messages we
encounter. We build our perspectives from knowledge structures. To build our
knowledge structures, we need tools and raw material. These tools are our
skills. The raw material is information from the media and the real world.
Active use means that we are aware of the messages and are consciously
interacting with them (Potter, 2005: 22).
Literasi digital adalah ketertarikan, sikap dan kemampuan individu
yang secara menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses,
mengelola, mengintegrasikan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membangun
pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat
berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat.
dizaman yang sudah tidk diragukan lagi kecanggihan teknologi informasina membuat dunia berani di genggaman kita. cukup dengan menggenggam gadget ditangan kita semua arus informasi megalir. tetapi sebagai pemakai media digital kit tidk bisa terima informasi dan menelannya secara mentah mentah, kerena tidk semua yang disampaikan dimedia itu benar. maka sudah seharusnya kita melek media. kita harus bisa meilah media mana yyang bisa kita jadikan referensi informasi yang kita butuhkan.sebaai mkhluk sosial yang sangat membutuhkan sumber informasi yag kongrit. maka jangan sampai kita dirusakkan dengan tidak melek media. inforasi atau media yang salah akan menyebabkan kesalhpahaman, baik dari sikap maupun ppola pikir. salah menrima informasi juga bakaalan membawakita kepada opini yang belum jelas kefaktaannya.
informasi yang disampaikan atau yang kita terima harus dicek kevalitan data dan sumber, sebagai masyarakat/ penggna media digital harus bisa berfikt kritis menanggapi informasi yang disalurkan media.
untuk bisa berfikir kritis tentang informasi yang kita pperoleh maka kita harus memahami yang pertama sumber informasi kita peroleh dari mana, harus bisa mengelola, mengintegrsikan, menganalisa informasi yang didapat dan mengevaluasi berita yang kta dapat serta membangun pengetahuan baru dan berdiskusi dengan pakar/ ahlinya, sehingga yang terbentuk adalah pemikiran kritis.
Literasi media sangat dibutuhkan agar masyarakat menjadi cerdas.
Masyarakt harus memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi
dan mengomunikasikan pesan, sehingga dapat memilih mana media yang baik dan
mana yang buruk literasi digital adalah himpunan sikap, pemahaman, an
ketramnpilan menangani dan mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan secara
efektif dalam berbagai media dan format. Ada definisi yang menyertakan istilah
hubung, berhubungan (coomunicating); mereka yang perspektisi manajemen rekod
atau manajemen arsip dinamis menyebutkan istilah penghapusan (deleting) dan
pelestarian (preserving). Kadang-kadang istilah penemuan (finding)
dipecah-pecah lagi menjadi pemilihan sumber, penemuan kembali dan pengakaksesan
(accessing)
Sumber : google.com
http://perpustakaandeajulia.weebly.com
Nice !
BalasHapus